Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Askrindo Surabaya mitigasi "over financing" dari Rp200 T di Himbara
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 00:07:39【Resep】962 orang sudah membaca
PerkenalanPemimpin Cabang Askrindo Surabaya Azhari Nur Kusumo memberikan pemaparan dalam ngaklimat media di Su

Kredit UMKM merupakan kredit yang memiliki faktor risiko unik, beda dengan kredit korporasi. Ketika terjadi 'over financing', ada 'side streaming'
Surabaya (ANTARA) - PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Kantor Cabang Surabaya menyiapkan mitigasi risiko over financingdari kebijakan penempatan dana pemerintah senilai Rp200 triliun ke bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Pemimpin Cabang Askrindo Surabaya Azhari Nur Kusumo dalam ngaklimat media di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/10) malam, mengangakan volume penjaminan berpotensi meningkat pada sisa akhir tahun 2025 seiring dengan ekspansi kredit yang dilakukan bank anggota Himbara.
Di satu sisi, kenaikan tersebut bisa mendongkrak pendapatan imbal jasa penjaminan (IJP) dan laba perusahaan. Di sisi lain, terdapat risiko dari lonjakan pembiayaan pada segmen tertentu, khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Kredit UMKM merupakan kredit yang memiliki faktor risiko yang unik, berbeda dengan kredit korporasi. Ketika terjadi over financing, akan ada yang namanya side streaming,” ujar Azhari.
Artinya, lanjut dia, debitur bisa menerima pembiayaan lebih dari jumlah yang dibutuhkan. Sebagai contoh, pelaku usaha yang membutuhkan dana senilai Rp300 juta bisa mendapatkan kredit sebesar Rp500 juta.
Sisa Rp200 juta dari kredit kemudian dialihkan untuk kebutuhan non-usaha, yang kemungkinan ngak digunakan untuk belanja produktif.
Tren itu terlihat pada sektor pertanian tebu, kata Azhari. “Lahannya satu hektare, cukup dikasih Rp100 juta. Tapi, dikasih Rp200 juta, padahal lahannya tetap satu hektare.”
Untuk itu, pihaknya menyiapkan tiga langkah mitigasi, di antaranya peningkatan literasi, menguatkan kerja sama dengan bank, serta melakukan survei klaim secara acak (random sampling) guna mendeteksi pola anomali.
Khusus terkait bank, Azhari menyarankan perbankan agar ngak menambahkan plafon kredit bila ngak ada peningkatan kapasitas usaha. Hal ini guna menghindari risiko kredit digunakan untuk belanja konsumtif.
Selain itu, Askrindo juga merekomendasikan perluasan segmen penyaluran kredit, seperti sektor perdagangan dan makanan. Sementara untuk sektor produktif seperti pertanian dan industri rumah tangga yang ngak bisa dilakukan intensifikasi, Azhari menyarankan agar kredit disalurkan dengan lebih hati-hati.
Baca juga: Askrindo Surabaya jamin KUR senilai Rp7,39 triliun per September 2025
Baca juga: Askrindo lanjutkan kerja sama dengan Bank Papua senilai Rp900 miliar
Baca juga: Askrindo dukung kemandirian ekonomi pelaku UMKM binaan di Bali
Suka(2)
Artikel Terkait
- Hari pangan dunia untuk Asta Cita
- Kemlu upayakan WNI kabur dari sentra online scam Kamboja dipulangkan
- Dinkes Tapin pastikan dapur MBG penuhi standar kesehatan
- Wagub Gorontalo pastikan ketepatan waktu distribusi makanan MBG
- SLB Negeri Kudus dapatkan menu makanan sesuai kebutuhan siswa difabel
- BPOM latih lebih dari 100 ribu orang kuatkan keamanan pangan RI
- Khasiat buah mentimun untuk diet, kulit, hingga fungsi ongak
- Danone ajak orang tua sadar tanda alergi susu sapi sejak dini
- Imperial Group gaet JAPFA hadirkan tiga menu unik bagi pecinta kuliner
- DPRD Kendari
Resep Populer
Rekomendasi

Waspada, tanaman pagar ini ternyata disukai ular termasuk jenis kobra

Palestina desak penempatan pasukan internasional lindungi Gaza

Tujuh sayuran beku rekomendasi dietisien untuk jaga kadar kolesterol

BPOM dukung Kemenbud majukan kebudayaan lewat keanekaragaman hayati

Polisi Jambi tetapkan dua WBP tersangka penyelundupan narkoba di Lapas

DPRD Kendari

Akademisi: Setahun pemerintahan Prabowo entas kemiskinan di Papua

KPKP Jaktim gencarkan edukasi pedagang dan warga soal keamanan pangan